Ragam  

Ahmad Panjang Tewas Saat Kontak Senjata dengan Tim Sogili

Fokus Sulawesi – DPO MIT Gazali alias Ahmad Panjang tertembak di Desa Dolago, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parimo, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), pukul 10.30 Wita (4/1/2022). 
Ia tewas tertembak saat kontak senjata dengan tim Sogili yang terlibat dalam Operasi Madago Raya. Adapun kronologi terjadinya kronologi kontak tembak, sekitar pukul 06.30 Wita, ketika Tim Sogili melaksanakan Ambush di tiga titik mengcover area Dolago. 
Satu titik mengcover kebun, satu titik mengcover sungai dekat pohon bambu dan satu titik di jalur antar kebun. Pada saat melaksanakan Ambush, tim mendengar ada suara gesekan daun dan semak. 
Kemudian tim melihat DPO Ahmad Panjang terindentifikasi jelas, sampai anggota memutuskan untuk melakukan penindakan. 
“Dia tertembak di kebun. Harusnya berdua, karena mereka tidak pernah sendiri biasanya. Tapi yang tertembak satu,”ujar, Kapolda Sulteng, Irjen Pol, Rudy Sufahriadi, di Mako Polres Parimo. 
Menurut Rudy, himbaun agar supaya menyerahkan diri sudah berkali-kali disampaikan sejak Ali Kalora tertembak. “Saya sudah mengimbau, kalau bisa menyerahkan diri,”ungkapnya. 
Sekedar diketahui bahwa Ahmad Panjang lahir di Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), keluarganya juga berada disana. “Nanti kita akan tanyakan keluarganya, apakah menghadiri pemakaman disini atau tidak. Nanti itu bagian dari kita,”jelas Rudy. 
Jenazah Ahmad Panjang dibawa ke Kota Palu dan akan divisum. “Kita akan lanjutkan pengejaran dan penangkapan terhadap tiga DPO lagi,”tegasnya. 
Tetapi jika ketiga DPO tersebut menyerahkan diri, tetap diterima. “Saya mengimbau, selaku penanggung jawab operasi Madago Raya kalau bisa menyerahkan diri, kenapa tidak. Kalau tidak, kami akan kejar terus,”tandasnya. 
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan antara lain, 2 pasang baju, 1 pasang celana panjang,  1 jaket, 1 buah parang, kaos kaki, 1 terpal besar dan 1 terpal kecil, 1 buah panci, 1 Hammok , 1 senter kepala, 13 baterai besar, 2 baterai kecil, 2 bungkus garam, 3 bungkus penyedap rasa, 1 bungkus kopi, 1 kantong beras, 2 gelas plastik.
Selain itu, 1 tali tambang, ransel, 1 buah selimut, centong, 1 jam tangan, 1 sendok makan, 1 Betadine, 1 gunting, handsaplas, 1 gergaji, 1 tongkat, benang jahit, 1 baterai Handphone Nokia, obat-obatan, 3 buah korek api, 1 cermin, 1 lampu Natal, uang Rp202.200, chestring, 1 botol bubuk mesiu dan 1 buah bom. Wan

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *